find me:D

Senin, 23 Desember 2013

Psikologi Manajemen Pertemuan 8+9+10

Mengendalikan Fungsi Manajemen

A.    Definisi Mengendalikan (Controlling)
                 Pengendalian adalah fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pengendalian merupakan adalah fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga penyimpangan dari standar diminimalkan dan menyatakan tujuan organisasi dicapai dengan cara yang diinginkan.
B.     Langkah-langkah dalam kontrol
4  langkah dalam proses pengendalian manajemen :
1.      Perencanaan Strategi
2.      Penyusunan Anggaran
3.      Pelaksanaan Anggaran
4.      Evaluasi Kinerja

C.  Tipe-tipe Kontrol
                 Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal. 589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:
1.      Pengawasan Pendahuluan (Preliminary Control)
2.      Pengawasan pada saat kerja berlangsung (Cocurrent Control)
3.      Pengawasan Feed Back (Feed Back Control)

D.  Kontrol Proses Manajemen
1.      Perencanaan Strategi.
2.      Penyusunan Anggaran. 
3.      Pelaksanaan. 
4.      Evaluasi Kerja. 


KEKUASAAN DAN PENGARUH

  1. Definisi Kekuasaan
                Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi individu lain ataupun kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya. Pada umumnya kekuasaan akan menciptakan suatu hubungan yang vertical dalam suatu organisasi. Kekuasaan juga akan menentukan siapa yang pantas dan seharusnya mengambil keputusan dalam suatu organisasi.
  2. Sumber-sumber Kekuasaan
Ada pun sumber kekuasaan itu sendiri ada 3 macam,yaitu:
1.      Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan.
2.      Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian.
3.      Kekuasaan yang bersumber pada politik.
  1. Definisi Pengaruh
            Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
  1. Pengaruh Taktik Organisasi
Taktik mempengaruhi, antara lain :
·         Persuasi rasional
·         Permintaan inspirasional
·         Konsultasi
·         Permintaan pribadi
·         Pertukaran
·         Taktik koalisi
·         Taktik pengesahan

SUMBER:
Erni Tisnawati Sule, dkk. 2004. Pengantar manajemen. Bandung: Kencana
Sukoco, Badri Munir. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta: Erlangga.

Minggu, 17 November 2013

Psikologi Manajemen Pertemuan 6 + 7

Actuacting dalam Manajemen
A.       Actuacting
            Actuating menurut Tery berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakkan dilakukan oleh pemimpin.Oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peranan penting dalam menggerakkan personal sekolah melaksanakan program kerjanya.
Menurut Keith Davis, actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Menggerakkan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal sekolah lainnya melaksanakan tugas dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat.Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai hubungan denganbawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasapercaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan.
Keefektifan pimpinan menunjukkan pencapaian tugas pada rata-rata kemajuan,keputusan kerja, moral kerja dan kontribusi wujud kerja. Prinsip utama dalam penggerakan adalah bahwa perilaku dapat diatur, dibentuk atau diubah dengan sistem imbalan yang positif yangdikendalikan dengan cermat.
B.       Pentingnya Actuating
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.




Actuacting dalam Manajemen
C.       Prinsip Actuating
Prinsip Actuating :
a.       Pelaksanaan dan Penugasan
b.      Pengawasan Pengelolaan Dana.
c.       Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
d.      Dokumentasi Pengawasan.
e.       Supervisi Audit.
Ada 3 pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan yang berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
  • Prinsip mengarah pada tujuan
  • Prinsip keharmonisan pada tujuan
  • Prinsip kesatuan komando


D.       Mencapai Actuating managerial yang efektif
a.       Orientasi
Orientasi adalah cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya.
Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain:
1)      Tugas itu sendiri
2)      Tugas lain yang ada hubungannya
3)      Ruang lingkup tugas
4)      Tujuan dari tugas
5)      Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
6)      Hubungan antara masing-masing tenaga kerja.


b.      Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.

Perintah dapat berupa:
1)      Perintah umum dan khusus
2)      Perintah lisan dan tertulis
3)      Perintah formal dan informal



SUMBER
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/467/jbptunikompp-gdl-litawulant-23312-9-pert.11.pdf

Selasa, 05 November 2013

Pengorganisasian Struktur Manajemen - Pertemuan 4 & 5

 Pengorganisasian Struktur Manajemen

a. Definisi Pengorganisasian (Organizing)
            Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Menurut para ahli:
Menurut Stoner dalam bukunya Dasar-dasar Organisasi, pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Pengorganisasian adalah bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
            Menurut Siagian (1983), pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. Dalam kamus lengkap bahasa indonesia, pengorganisasian merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur.

b. Definisi Struktur Pengorganisasian
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

c. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen
1. Mengatur orang - orang.
2. Mengatur kegiatan dalam perusahaan
3. Mengadakan pembagian kerja.
4. Menempatkan orang-orang dalam departemen.
5. Menetapkan batasan-batasan wewenang


Pengorganisasian Struktur Manajemen

d. manfaat struktur fungsional dan struktur divisonal  
            Struktur Fungsional adalah struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.
Keuntungan dari struktur organisasi fungsional:
·         Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
·         Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
·         Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
·         Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
·         Hapus jalur karir dalam fungsi

            Struktur divisonal adalah struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Keuntungan struktur divisi:
·         Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
·         Peningkatan koordinasi
·         Poin tanggung jawabnya jelas
·         Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk dan wilayah
·         Banyak kemudahan dalam restrukturisasi.

e. Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:
·    Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya mendahulukan rutinitas tugas,
·         Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalah,
·         Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama,
·         Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
·         Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
·         Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.

Kerugian struktur divisi:
·         Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi
·         Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
·         Penekanannya hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.

Sumber:
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka Cipta.

Kamis, 17 Oktober 2013

Psikologi Manajemen - Pengantar & Perencanaan Penetapan Manajemen

Psikologi Manajemen
Pengantar

Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno: Psychē yang berarti jiwa dan logia yang artinya ilmu. Secara Etimologis psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Kegiatan intervensi (yg bertujuan untuk "mengolah" manusia) inilah yg menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.


Perencanaan Penetapan Manajemen

Definisi Perencanaan

Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”

Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
2. Observasi dan analisa Menentukan factor-faktor
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan faktor
4. Membuat sintesa. Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Manfaat Perencanaan:
üMengarah pada tindakan yang bertujuan.
ü Menghindari kesalahan atau risiko.
ü Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
ü Memungkinkan koordinasi.
ü Metode yang digunakan bisa lebih baik.
ü Bisa berhemat atau ekonomis dana.
ü Bisa menghemat tenaga manajemen.
ü Sebagai dasar untuk pengendalian

Jenis-jenis Rencana
Rencana ada banyak jenisnya dan tergantung pada konteks perencanaannya. Artinya jenis-jenis rencana itu disesuaikan dengan tempat atau organisasi yang akan menyusun rencana. Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana terdiri dari :
ü  Rencana pemasaran
ü  Rencana produksi
ü  Rencana sumberdaya manusia
ü  Rencana pembelian
ü  Rencana akuntansi
ü  Rencana administrasi
ü  Rencana penelitian dan pengembangan
ü  Rencana keuangan
ü  Rencana kegaitan lainnya

Jika dilihat dari kurun waktu atau jangka waktu rencana yang ditetapkan, maka rencana akan berupa:
ü  Rencana jangka pendek
ü  Rencana jangka menengah
ü  Rencana jangka panjang

Kemudian jika ditinjau dari aspek sifat-sifat rencana, maka rencana dapat bersifat:
ü  Sederhana atau rumit
ü  Luas atau sempit
ü  Penting atau kurang penting
ü  Utama atau pelengkap
ü  Kualitatif atau kuantitatif
ü  Stragegis atau taktis
ü  Rahasia atau dapat diketahui umum
ü  Pelaksanaannta mudah atau sulit
ü  Rasional atau tidak rasional
ü  Tertulis atau tidak tertulis

Kartini Hartono. 1994. Psikologi sosial untuk manajemen, perusahaan dan Industri. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Erni Tisnawati Sule, dkk. 2004. Pengantar manajemen. Bandung: Kencana
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka Cipta.

Psikologi Manajemen - Pengantar & Perencanaan Penetapan Manajemen

Psikologi Manajemen

Pengantar
Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno: Psychē yang berarti jiwa dan logia yang artinya ilmu. Secara Etimologis psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Kegiatan intervensi (yg bertujuan untuk "mengolah" manusia) inilah yg menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.


Perencanaan Penetapan Manajemen

Definisi Perencanaan

Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”

Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
2. Observasi dan analisa Menentukan factor-faktor
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan faktor
4. Membuat sintesa. Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Manfaat Perencanaan:
üMengarah pada tindakan yang bertujuan.
ü Menghindari kesalahan atau risiko.
ü Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
ü Memungkinkan koordinasi.
ü Metode yang digunakan bisa lebih baik.
ü Bisa berhemat atau ekonomis dana.
ü Bisa menghemat tenaga manajemen.
ü Sebagai dasar untuk pengendalian

Jenis-jenis Rencana
Rencana ada banyak jenisnya dan tergantung pada konteks perencanaannya. Artinya jenis-jenis rencana itu disesuaikan dengan tempat atau organisasi yang akan menyusun rencana. Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana terdiri dari :
ü  Rencana pemasaran
ü  Rencana produksi
ü  Rencana sumberdaya manusia
ü  Rencana pembelian
ü  Rencana akuntansi
ü  Rencana administrasi
ü  Rencana penelitian dan pengembangan
ü  Rencana keuangan
ü  Rencana kegaitan lainnya

Jika dilihat dari kurun waktu atau jangka waktu rencana yang ditetapkan, maka rencana akan berupa:
ü  Rencana jangka pendek
ü  Rencana jangka menengah
ü  Rencana jangka panjang

Kemudian jika ditinjau dari aspek sifat-sifat rencana, maka rencana dapat bersifat:
ü  Sederhana atau rumit
ü  Luas atau sempit
ü  Penting atau kurang penting
ü  Utama atau pelengkap
ü  Kualitatif atau kuantitatif
ü  Stragegis atau taktis
ü  Rahasia atau dapat diketahui umum
ü  Pelaksanaannta mudah atau sulit
ü  Rasional atau tidak rasional
ü  Tertulis atau tidak tertulis

Kartini Hartono. 1994. Psikologi sosial untuk manajemen, perusahaan dan Industri. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Erni Tisnawati Sule, dkk. 2004. Pengantar manajemen. Bandung: Kencana
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka Cipta.