find me:D

Senin, 22 April 2013

Kesehatan Mental - Tu;isan 5 Hubungan Interpersonal

Hubungan Interpersonal

           Hubungan interpersonal adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain yang melandasi komunikasi interpersonal yang dilakukan. Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
            Manusia merupakan makhluk sosial, karena itu kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan antar manusia. Pergaulan itu dapat dilakukandalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, organisasi sosial dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang nantinya akan menjadi dasar dalam melakukan hubungan atau interaksi antar individu, karena komunikasi sangat erat kaitannya dengan hubungan interpersonal. Dalam bagian ini perlu diketahui tentang pengertian hubungan interpersonal, tahap-tahap hubungan interpersonal, faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal,teori-teori hubungan interpersonal dan ciri-ciri hubungan interpersonal yang baik.

Model-model Hubungan Interpersonal
Model-model Hubungan Interpersonal: (1) model pertukaran sosial (social exchange model); (2) model peranan (role model); (3) model permainan (the “games people play” model); dan (4) model interaksional (interactional model)
1.    Model Pertukaran Sosial
Thibault dan Kelley, dua orang pemuka uatama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, “asumsim dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.
2.    Hubungan Peran
Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan dan tuntutan peranan, memiliki keterampilan peranan, dan terhindari dari konflik peranan dan kerancuan peranan. Ekspektasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok.
Konflik peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan yang kontradiktif, misalnya seorang bapak yang berperan juga sebagai polisi untuk menangani perkara anaknya, atau wanita muda yang memainkan peranan istri, ibu, dan pengacara sekaligus, atau bila individu merasa bahwa ekspektasi peranan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya dan konsep diri yang dimilikinya.

SUMBER:

Nasution, Noehi dkk. 1992. Psikologi pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Payitno, Elida. 1991. Psikologi perkembangan. Jakarta: Depdikbud.
Wargito, Bimo. 1989. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andy Yogyakarta
Atikison L. Rita, dkk (1983). Pengantar psikologi. Jakarta : Erlangga.

Kesehatan Mental - Tulisan 4 STRESS


STRES

ØPengertian Stres

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.

ØEfek Stres

Berat badan
Stres dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Beberapa studi menunjukkan, stres membuat tubuh menjadi kebal terhadap adrenalin sekresi. Alih-alih membakar lebih banyak kalori, sistem malah menghasilkan lebih banyak kortisol, hormon stres yang mendorong penyimpanan lemak. Fakta lain, beberapa wanita juga makan berlebihan saat stres.

Alih-alih menyantap makanan lebih banyak, lebih baik Anda berolahraga untuk mengurangi stres dan membakar kalori. Atau, gantilah makanan ringan Anda dengan yang rendah lemak. Makanan sehat dapat membantu Anda rileks. Makanan kaya karbohidrat seperti ubi meningkatkan serotonin di otak, yang membuat perasaan jadi lebih baik. Biji-bijian, pisang, alpukat, ayam, bayam, brokoli, dan semua yang mengandung vitamin B juga dapat meningkatkan rasa nyaman.

Kekebalan tubuh menurun
Kata Robin Molella, MD, spesialis kedokteran preventif di Mayo Clinic, stres melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk kondisi kronis seperti asma, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Tertawa adalah jalan alami untuk melawan penyakit sel atau meringankan sesak di dada Anda.

Nyeri bahu
Hati-hati, tas yang terlalu berat atau terlalu lama bungkuk di depan komputer bisa menyebabkan bahu Anda sakit. Lemaskan bahu dan buka dada dengan peregangan yoga klasik. Berdirilah dengan mengangkat lengan kanan di atas kepala, tekuk lengan sehingga siku mengarah ke atas dan tangan kanan mencapai di belakang kepala. Jangkau tangan kanan dengan tangan kiri Anda hingga menyentuh jari bersama-sama. Ulangi peregangan pada lengan yang satunya.

Kembung
Respon tubuh Anda terhadap stres dapat mengalihkan darah dari proses pencernaan normal dalam perut ke kelompok otot yang lebih besar di tempat lain. Hasilnya, perut terasa perih, kembung, diare, sembelit, bahkan irritable bowel syndrome. Taruhlah botol air panas di atas perut Anda untuk merilekskan jaringan otot halus di usus dan menghilangkan nyeri, distensi, atau kembung. Makan lebih banyak makanan kaya serat, seperti segenggam almond, kacang tanah atau kacang kedelai, akan sangat membantu.

Nyeri kaki
Berjalan terlalu cepat dapat menyebabkan kelelahan pada kaki. Apalagi jika Anda menggunakan sepatu hak tinggi, tidak hanya lelah, kaki juga akan serasa terbakar. Memijat kaki benar-benar dapat membantu menyembuhkan berbagai gangguan stres, migrain, dan sakit punggung. Pijatlah bagian bawah dasar jari-jari kaki untuk menenangkan kepala, tumit kaki untuk merilekskan dada, dan telapak kaki bagian tengah untuk menenangkan daerah perut.

Ø General Adaption Syndrom
Hans Selye membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatan :
a.    Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia, senang, menantang, dan menggairahkan. Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif, misalnya lulus dari ujian, atau kondisi menghadapi suatu perkawinan.
b.    Distress merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c.    Optimal stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres,merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah, berprestasi, meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing.
Menurut Lazarus dan Folkman, kondisi fisik, lingkungan, dan sosial merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressor.Istilah stressor pertama kali diperkenalkan oleh selye. Jenis –jenis stressor dikelompokkan sebagai berikut : masalah perkawinan, masalah keluarga, masalah hubungan interpersonal, masalah pekerjaan, lingkunagn hidup, masalah hukum, keuangan, perkembangan penyakit fisis dan lain-lain

ØFaktor Individual dan Sosial
Situasi atau kondisi yang mempengaruhi kehidupan secara individual seperti faktor ekonomi, keluarga dan kepribadian dari karyawan itu sendiri. Menurut Sarafino (1994), faktor–faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah:
1.    Tuntutan kerja yang terlalu tinggi, seperti pekerjaan diluar kontrol pekerja yang harus dilakukan secara berulang dan terus menerus, evaluasi lampiran kerja oleh atasan. 
2.    Perubahan tanggung jawab dalam kerja. 
3.    Pekerjaan yang berkaitkan dengan tanggung jawab terhadap nyawa orang lain, seperti pekerjaan tenaga medis dimana memiliki beban yang tinggi terhadap nyawa orang lain sehingga menyebabkan kelelahan psikis dan akhirnya menimbulkan stres. 
4.    Lingkungan fisik pekerjaan yang tidak nyaman. 
5.    Hobi interpersonal yang tidak baik dalam lingkungan kerja. 
6.    Promosi jabatan yang tidak adekuat. 
7.    Kontol yang padat terhadap pekerjaan.


Tipe Stres Psikologi

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:

1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi dan tingkat performa yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.


Frustasi
            Frustasi adalah suatu harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan.Misalnya putus pacar, perceraian, masalah kantor, masalah sekolah atau masalah yang tidak kunjung selesai. Frustasi inipun terjadi juga bila tujuan yang dicapai mendapatkan rintangan.Frustasi memiliki dua sisi.
1.      Frustasi adalah fakta tidak tercapainya harapan yang diinginkan.
2.      Frustasi adalah perasaan dan emosi yang menyertai fakta tersebut.

            Fustasi timbul dikarenakan merasa gagal tidak dapat mencapai suatu yang diinginkan. Setiap atlet menginginkan kepuasan yaitu itu menang; dan apabila itu tidak terwujud, maka dapat menimbulkan frustasi.

            Frustasi dapat terjadi pada atlet yang mempunyai sifat pesimis maupun pada atlet yang memiliki sifat optimis yang sangat tinggi. Atlet yang mempunyai sifat pesimis dapat dikatakan “kalah sebelum berperang” karena atlet yang memiliki sifat pesimis ini mudah terkena frustasi sehingga mengalami kegagalan sedikit saja, diangapnya sebagai kegagalan yang akan terjadi dialami seterusnya.

Konflik

            Konflik merupakan kenyataan hidup, tidak terhindarkan dan sering bersifat kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan pendapat dan konflik biasanya bisa diselesaikan tanpa kekerasaan, dan sering menghasilkan situasi yang lebih baik bagi sebagian besar atau semua pihak yang terlibat (Fisher, 2001).
            Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Kecemasan
            Kecemasan (Anxiety) adalah salah satu gejala psikologis yang identik dengan perasaan negative. Beberapa ahli psikologi menjelaskan pengertian kecemasan dalam berbagai makna. Menurut Robert S. Weinberg dan Daniel Gold (2007: 78) mendefinisikan kecemasan adalah sebuah perasaan negatif yang memiliki cirri gugup, rasa gelisah, ketakutan akan sesuatu yang akan terjadi, dan yang terjadi pergerakan atau kegairahan dalam tubuh. Kecemasan memiliki dua komponen yaitu terdiri dari kecemasan kognitif (cognitive anxiety) yang ditandai dengan rasa gelisah dan ketakutan akan sesuatu yang akan terjadi, sedangkan yang kedua adalah kecemasan somatik (somatic anxiety) yang ditandai dengan ukuran keadaan fisik seseorang. Sedangkan menurut Singgih D. Gunarsa(1989: 147) mendefinisikan sebagai perasaan tidak berdaya, tekanan tanpa sebab yang jelas, kabur, atau samar-samar.

Symptom Reducing Responses terhadap Stres

Mekanisme Pertahanan Diri ( defense mechanism ) yang biasa digunakan individu untuk di jadikan strategi saat mengurangi stress:
  •   Represi
  • Pengalihan
  • Sublimasi
  • Proyeksi
  • Pembentukan Reaksi
  • Introyeksi
  • Regresi

Koping yang digunakan individu secara sadar dan terarah dalam mengatasi sakit atau stressor yang dihadapinya. Metode koping bisa diperoleh dari proses belajar dan beberapa relaksasi. Jika individu menggunaan strategi koping yang efektif dan cocok dengan stressor yang dihadapinya, stressor tersebut tidak akan menimbulkan sakit (disease), tetapi stressor tersebut akan menjadi suatu stimulan yang memberikan wellness dan prestasi.

Strategi koping yang berhasil mengatasi stres harus memiliki empat komponen pokok:
1.      Peningkatan kesadaran terhadap masalah: mengetahui dan memahami masalah serta teori yang melatarbelakangi situasi yang tengah berlangsung.
2.      Pengolahan informasi: suatu pendekatan dengan cara mengalihkan persepsi sehingga ancaman yang ada akan diredam. komponen ini meliputi pengumulan informasi dan pengkajian sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah.
3.      Pengubahan perilaku: suatu tindakan yang dipilih secara sadar dan bersifat positif, yang dapat meringankan, meminimalkan, atau menghilangkan stressor.
4.      Resolusi damai: suatu perasaan bahwa situasi telah berhasil di atasi.

Pendekatan problem solving terhadap stress

                Kita mengatasi rasa stress dengan cara mencari stressor (penyebab stress) setelah tahu penyebabnya kita harus bisa memilih jalan keluar yang terbaik untuk masalah kita.