find me:D

Selasa, 05 November 2013

Pengorganisasian Struktur Manajemen - Pertemuan 4 & 5

 Pengorganisasian Struktur Manajemen

a. Definisi Pengorganisasian (Organizing)
            Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Menurut para ahli:
Menurut Stoner dalam bukunya Dasar-dasar Organisasi, pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Pengorganisasian adalah bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
            Menurut Siagian (1983), pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. Dalam kamus lengkap bahasa indonesia, pengorganisasian merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur.

b. Definisi Struktur Pengorganisasian
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

c. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen
1. Mengatur orang - orang.
2. Mengatur kegiatan dalam perusahaan
3. Mengadakan pembagian kerja.
4. Menempatkan orang-orang dalam departemen.
5. Menetapkan batasan-batasan wewenang


Pengorganisasian Struktur Manajemen

d. manfaat struktur fungsional dan struktur divisonal  
            Struktur Fungsional adalah struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.
Keuntungan dari struktur organisasi fungsional:
·         Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
·         Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
·         Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
·         Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
·         Hapus jalur karir dalam fungsi

            Struktur divisonal adalah struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Keuntungan struktur divisi:
·         Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
·         Peningkatan koordinasi
·         Poin tanggung jawabnya jelas
·         Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk dan wilayah
·         Banyak kemudahan dalam restrukturisasi.

e. Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:
·    Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya mendahulukan rutinitas tugas,
·         Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalah,
·         Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama,
·         Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
·         Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
·         Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.

Kerugian struktur divisi:
·         Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi
·         Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
·         Penekanannya hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.

Sumber:
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar