my name is dinda dewi. you can call me dinda or dindew, mihihih.
i'm 19 years old :p
the reason i choise UG because this is my last choise huhuh
haha (˘̩̩̩⌣˘̩̩̩)
and my parent's choise because UG not far from my house.
when i was know UG have a faculty of psychology, than i choose. and i think my dream come true. HAHA
i really want to be a psyce. (˘ʃƪ˘)
i really interest with psycology. beside, faculty of UG is good, and i like to know it deeply
find me:D
Selasa, 27 Maret 2012
Minggu, 25 Maret 2012
Makalah Antropologi
MENGENAL NUSA TENGGARA BARAT
Oleh:
Dinda Dewi Lestari (12511150)
Innaya Bunga Prisintya (13511634)
Lulu Miradiani (14511152)
Ravika Gabriella (15511915)
Revi Ariesti (16511016)
Rosita Seftiyana (16511468)
Tugas Semester I
untuk Mata Kuliah
Antropologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepda Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang sulit ini dengan tepat waktu. Dikatan sulit karena kami sebagai penulis memiliki keterbatasan ruang gerak dan waktu. Tetapi, dengan segala keterbatasan kami, penulisan makalah inipun dapat terselesaikan.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada narsumber yang telah memberikan banyak informasi, dosen mata kuliah antropogi Ibu Weni, dan berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari penulisan makalh ini masih dirasakan kurang sempurna, penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran dari manapun datangnya guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………............ ii
BAB 1……………………………………………………………... 1
Gambaran Profil Nusa Tenggara Barat……………….…………….. 1
BAB II…………………………………………………………... 2
2.1 Bahasa dan Komunikasi………………………….…………. 2
2.2 Adat Istiadat………………………………………………... 2
2.3 Rumah Adat………………………………………………... 4
2.4 Pakaian Adat…...........…………………………………….. 5
2.5 Sistem Religi……………………………………………….. 5
2.6 Upacara Keagamaan……………………………………….. 5
2.7 Sistem Kekerabatan………………………………………... 7
BAB III………………………………………………………… 8
3.1 Kaitan dengan Antropologi……………………………….... 8
3.2 Kaitan dengan Psikologi………………………………….... 8
3.3 Contoh Kasus……………………………………………... 8
PENUTUPAN…………………………………………………. 9
Kesimpulan…………………………………………………….. 9
Saran……………………………………………………….…. 9
ii
BAB I
BAB I
Gambaran Profil NTB
Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.
Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yang cukup lama di Indonesia usianya sudah 52 tahun, NTB atau yang kita kenal dengan Lombok berdiri sejak tahun 1958, berawal dari ditetapkannya undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 Tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan NTT, dan yang dipercayakan menjadi Gubernur pertamanya adalah AR. Moh. Ruslan Djakraningrat.
Berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan, lambang Nusa Tenggara Barat terdiri dari enam unsur, yakni: bintang, kapas dan padi, manjangan gunung dan kubah. Bintang melambangkan lima sila dari Pancasila, kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya provinsi, yaitu 14 Agustus 1958. Hari tersebut dengan diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum dan untaian padi 58. Rantai terdiri dari empat berbentuk segi empat, melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan RI. Menjangan merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa. Gunung yang berasap melukiskan kemegahan gunung Rinjani sebagai gunung tertinggi di Lombok. Yang terakhir adalah kubah, melambangkan ketaatan beragama masyarakat Nusa Tenggara Barat.
1
BAB II
2.1 Bahasa dan Komunikasi
Nusa Tenggara Barat memiliki tiga macam bahasa sesuai suku-suku yang dimilikinya, yaitu :
1. Suku Sasak : Bahasa Sasak
2. Suku Samawa : Bahasa Samawa
3. Suku Mbuju : Bahasa Mbuju
Walaupun memiliki tiga macam bahasa, tetapi masyarakat di Nusa Tenggara Barat tetap bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia jika berbicara dengan masyarakat selain sukunya.
2.2 Adat Istiadat
1. Merari = kawin curi
Kawin Lari merupakan tradisi masyarakat Lombok khusususnya suku sasak. Adat ini mempunyai perinsip bahwa Mencuri untuk menikah lebih kesatria dibandingkan meminta kepada orang tuanya. Namun ada aturan dalam mencuri gadis di suku asli di Pulau Lombok. Dan gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat laki-laki. Setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemebritahuan bahwa anak gadisnya dicuri dan kini berada di satu tempat tetapi tempat menyembunyikan gadis itu dirahasiakan, tidak boleh ketahuan keluarga perempuan. Nyelabar, Istilah bahasa setempat untuk pemberitahuan itu, dan itu dilakukan oleh kerabat pihak lelaki tetapi orangtua pihak lelaki tidak diboleh ikut. Ketika pasangan pengantin dengan menggunakan baju adat Lombok sang pengantin diarak menuju tempat orang tua si pengantin perempuan sambil berjalan kaki. Sebelum masuk ke pelaminan, pemuda Lombok biasa ‘menculik’ anak gadis yang disukainya. Jika orangtua si gadis setuju dengan pemuda yang akan menikahi anaknya, ia akan memberi tanda dengan cara
2
membasuh kaki pemuda tersebut dengan air sirop atau air kelapa. Sementara jika ia tidak setuju disimbolisasikan dengan membasuh menggunakan air tajin. Jika orangtua gadis tersebut menolak tetapi si pemuda tetap ngotot untuk menikahinya, orangtua si gadis biasanya menetapkan mahar yang tinggi untuk merestui anaknya. Ini sebagai ikatan agar anaknya diperlakukan secara baik
2. Potong Gigi
Tradisi potong gigi ini hampir sama seperti tradisi di bali potong gigi ini adalah tradisi yang sering di sebut tradisi “mepandes” Upacara potong gigi juga menjadi salah satu upacara besar karena ini adalah wujud tanggung jawab orang tua pada anaknya, selain menikahkan. Upacara ini diadakan biasanya 1 kali seumur hidup, atau boleh juga lebih. Berhuhung ini ritual wajib, jadi semua orang Hindu Bali atau Lombok pasti mengalami upacara ini. Boleh dilakukan pada masa si anak mencapai akil balig, atau masa-masa setelah itu. Dan kalau ada seseorang yang meninggal sebelum sempat melaksanakan upacara potong gigi maka upacara itu tetap diadakan untuk dirinya setelah meninggal, sebelum di aben tentunya. Kalau teknis penyelenggaraan upacara sendiri berbeda-beda bagi tiap daerah atau desa namun pada intinya tetap sama, yaitu simbol dari pengendalian terhadap Sat Ripu. Tujuan upacara potong gigi dapat disimak lebih lanjut dari lontarkalapati dimana disebutkan bahwa gigi yang digosok atau diratakan dari gerigi adalah enam buah yaitu dua taringdan empat gigi seri di atas.Pemotongan enam gigi itu melambangkan symbol pengendalian terhadap sad Ripu (enam musuh dalam diri manusia).Meliputi kama (hawa nafsu),Loba (rakus),Krodha (marah),mada (mabuk),moha (bingung),dan Matsarya (iri hati).Sad Ripu yang tidak terkendalikan ini akan membahayakan kehidupan manusia,maka kewajiban setiap orang tua untuk menasehati anak-anaknya serta memohon kepada Hyang Widhi Wasa agar terhindar dari pengaruh sad ripu. Makna yang tersirat dari mitologi Kala Pati,kala Tattwa,dan Semaradhana ini adalah mengupayakan kehidupan manusia yang selalu waspada agar tidak tersesat dari ajaran agama (dharma) sehingga di kemudian hari rohnya dapat yang suci dapat mencapai
3
surge loka bersama roh suci para leluhur, bersatu dengan Brahman (Hyang Widhi).Dalam pergaulan muda-mudi pun diatur agar tidak melewati batas kesusilaan seperti yang tersirat dari lontar Semaradhana.
3. Peresean
Salah satu seni bela diri selain pencak silat yang sangat di gandrungi oleh masyarakat lombok. Peresean adalah duel yang dilakukan dengan media penjalin(rotan), dan tameng. Dimana pihak yang paling sering kena sabetan rottanlah yang kalah dan tentu saja atas keputusan juri( pengembar). Peresean adalah event tahunan di lombok. Biasanya di adakan di daerah yang memiliki lapangan besar. Acara peresean ini mirip audisi indonesian idol. Dimana di masing masing daerah ada seleksi mencari pendekar yang akan di adu di tingkat propinsi. Acara ini biasa dilakukan setelah acara 17agustusan.
4. Gendang Beleg
Permainan alat musik khas lombok beruba drum besar yang biasanya di mainkan jika ada acara-acara khusus seperti pertemuan keluarga, arisan, dan acara pernikahan.
2.3 Rumah Adat
Rumah adat suku sasak Rumah bukan sekadar tempat hunian yang multifungsi, melainkan juga punya nilai estetika dan pesan-pesan filosofi bagi penghuninya, baik arsitektur maupun tata ruangnya.
Rumah adat Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5 - 2 m.
Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dindingnya dari anyaman bambu, hanya mempunyai satu berukuran kecil dan tidak ada jendelanya.
Ruangannya (rong) dibagi menjadi inan bale (ruang induk) yang meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya jenazah sebelum dimakamkan.
4
Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur, dan sempare (tempat menyimpan makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2 meter persegi atau bisa empat persegi panjang. Selain itu ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masuk dengan sistem geser.
2.4 Pakaian Adat
Pakaian adat / khas masyarakat Lombok secara umum dibedakan menjadi dua macam yaitu pakaian yang dikenakan oleh kaum pria dan wanita. Pakaian adat pria berupa tutup kepala dengan motif-motif tertentu yang dikenal dengan nama sapuq. Sedangkan pakaiannya berupa baju lengan panjang, celana panjang yang dilapisi dibagian luar dengan memakai kain sarung sebatas dengkul, adapun kain tersebut biasanya mempergunakan kain tenun asli Lombok . Wanitanya memakai baju dari sutra dan memakai kain sarung songket dan selendangnya. Biasanya di pakai untuk menghadiri pernikahan adat
2.5 Sistem Religi
Nusa Tenggara Barat termasuk provinsi yang memiliki populasi penduduk beragama Islam yang tinggi. Karena 96% penduduknya adalah muslim dan sisanya bergama lain seperti hindhu, budha dan katholik. Alhasil,Nusa Tenggara Barat sempat di juluki daerah seribu masjid. Dikarenakan, mayoritas penduduk muslim dan di setiap tempat banyak di dirikan masjid-masjid.
2.6 Upacara Keagamaan
1. Ngurisan
Upacara keagamaan yang sering di lakukan di Nusa Tenggara Barat adalah tradisi cukur rambut bayi. Tradisi “ngurisan” atau cukur rambut bayi pada saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, sudah lama dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Tradisi “Ngurisan” atau cukur rambut bayi yang baru lahir atau berumur dibawah enam bulan bagi masyarakat Lombok biasanya dilaksanakan di masjid atau mushala pada hari-hari besar agama Islam, terutama saat peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
5
Sejumlah bayi digendong orang tua atau kerabatnya di bawa ke masjid bersama dengan beberapa jenis bunga dan beras kuning yang diletakkan dalam sebuah nampan berisi kepingan uang logam. Sebelum prosesi “ngurisan” dilaksanakan oleh para tokoh agama dan masyarakat dari bebeberapa kampung di dalam dan luar, terlebih dulu dimulai dengan “namatan” atau pembacaan ayat-ayat pendek yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar.
Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan kitab barzanji atau riwayat perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa untuk menerima perintah shalat lima waktu sehari semalam dari Allah SWT. Selesai pembacaan kitab barzanji tersebut barulah proses “ngurisan” dilaksanakan bersamaan dengan “selaqaran”. Seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang harus mencukur atau memegang kepala bayi.
Tradisi itu juga merupakan warisan para orang tua dulu sehingga harus dihormati dan dilestarikan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Masing-masing lingkungan memiliki jadwal yang sudah disepakati oleh warga di lingkungan setempat, sehingga para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang menjadi undangan berasal dari kampung yang belum memiliki jadwal pelaksanaan maulid. Tamu undangan memperoleh penganan berupa kue khas lombok seperti tarek, iwel, tempeyek dan lainnya yang disediakan oleh warga kampung yang mengundang mereka. Pada siang harinya para undangan memperoleh makan siang berupa nasi lengkap dengan lauk pauknya, dan sore hari tamu undangan memperoleh buah-buahan atau yang disebut dengan “dulang penamat” atau makanan terakhir setelah prosesi “ngurisan” berakhir.
2. Lebaran Ketupat
Lebaran ketupat ini biasanya di gelar oleh warga sasak yang beragama muslim. Lebaran ini biasanya dirayakan 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri dan untuk menutup puasa 6 hari di bulan Syawal.Pada lebaran ketupat warga Lombok biasanya berziarah ke makam orang tua atau leluhur mereka dan menyantap bekal yang mereka bawa berupa ketupat dan lauk pauknya bersama keluarga mereka. Kemudian ada ribuan tumbuk ketupat yang biasanya di arak menuju alun-alun oleh warga lalu di sebarkan dan di perebutkan
6
2.7 Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan di Lombok pada umumnya adalah berdasarkan prinsip Bilateral yaitu menghitung hubungan kekerabatan melalui pria dan wanita. Kelompok terkecil adalah keluarga batih yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Pada masyarakat lombok selatan ada beberapa istilah antara lain :
1. Inaq adalah panggilan anak kepada ibu.
2. Amaq adalah panggilan anak kepada bapak.
3. Ari adalah panggilan kepada adik perempuan atau adik laki-laki.
4. Kakak adalah panggilan kepada saudara sulung laki-laki ataupun perempuan.
5. Oaq adalah panggilan kepada kakak perempuan atau laki-laki dari ibu dan ayah.
6. Saiq adalah panggilan kepada adik perempuan atau laki-laki dari ayah atau ibu
7. Tuaq adalah panggilan kepada adik laki-laki dari ayah atau ibi.
8. Pisak adalah panggilan kepada anak dari adik/kakak dari ibu.
7
BAB III
3.1 Kaitan dengan Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman fisik serta kebudayaan yang dihasilkan, sehingga manusia yang satu dan lainnya berbda. Maka dari itu antropologi diperlukan sebagai pedoman untuk kita memahami kebudayaan suatu tempat dengan baik.
3.2 Kaitan dengan Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Manusia satu dengan yang lainnya pasti memiliki sikap yang berbeda. Sikap yang berbeda ini timbul karena perbedaan latar belakang lingkungan dan budaya dari setiap individu. Sehingga psikologi sangat erat hubungannya dengan budaya. Karena keterkaitan antara ilmu psikologi dan ilmu antropologi yang memang salah satunya mempelajari budaya, dapat membantu untuk mempelajari suatu budaya dengan sistem wawancara. Sistem wawancara termasuk komunikasi dua arah, jadi saat melakukan wawancara kita sebagai penanya harus membuat kondisi senyaman mungkin dengan pihak narasumber. Hal ini di dapatkan dengan cara, kita mengetahui terlebih dahulu latar belakang budaya narasumber. Jadi sikap kita dapat di sesuaikan dengan sikap yang ada di budayanya.
3.3 Contoh Kasus
Nusa Tenggara Barat memiliki acara besar setiap tahunnya. Acara ini adalah upacara bau nyale atau disebut juga cacing wawo. Upacara ini biasa di lakukan oleh masyarakat lombok tengah tepatnya di sepanjang pantai kuta pada musim panen kedua di setiap tahun. Acara ini dilakukan pada waktu subuh, sehinga masyarakat ber bondong-bondong menuju pantai. Arti dari bau nyale sendiri adalah bau yang artinya tangkap dan nyale yang artinya jelmaan putri mandalika. Dimaksudkan untuk mencari cacing sebanyak banyaknya karena dianggap berkhasiat dan dapat menyembuhkan penyakit.
8
PENUTUPAN
Kesimpulan
Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yang memiliki budaya yang unik dan menarik. Dari mulai pakaian adat hingga bahasa komunikasi yang digunakan. Nusa Tenggara Barat juga termasuk provinsi yang penduduknya bermayoritas muslim sehinga dari sistem religi, upacara keagamaan, dan acara besar disana berbau Islam.
Saran
Nusa Tenggara Barat termasuk salah satu provinsi yang belum banyak diketahui dan di kunjungi oleh masyarakat banyak. Sehingga lingkungan disana terutama di pantai masih sangat terjaga. Jadi kita sebagai masyarakat walaupun bukan masyarakat asli Nusa Tenggara Barat apabila mengunjungi daerah sana tetap harus menjaga kebersihan dan alaminya lingkungan. Sehingga lingkungan disana tidak tercemar.
Sabtu, 10 Maret 2012
Penerapan Mata Kuliah Kewarganegaraan
WAWASAN NUSANTARA
Disusun oleh:
Dinda Dewi Lestari
Innaya Bunga Prisintya
Mike Paramita
Noviyati
Ravika Gabriella
Rosita Seftiyana
Kelas 1PA06
Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
- Suatu bangsa yang telah menegara, dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungan.
- Pengaruh lingkungan didasarkan atas hubungan timbal-balik dan saling terkait antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi dan cita-cita, serta dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budayadan tradisi, keadaanalam, wilayah, dan pengalaman sejarahnya.
- Upaya pemerintah dan rakyatmenyelenggarakankehidupannya, memerlukan suatu konsepsi berupa Wawasan Nasional.
- Konsep wawasan nasional setiap bangsa berbeda tergantung dengan sejarah, pandangan hidup dan ideologi (profil bangsa) serta ruang hidupnya (geografi).
- Wawasan Nasional dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah, dan jati diri bangsa.
- Wawasan~ Wawas= melihat, memandang.
- Wawas+ an = cara pandang, cara penglihatan, cara meninjau
- Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, bangsa harus memiliki kesatuan cara pandang yang dikenal dengan wawasan nasional (Geopolitik).
- Konsep wawasan bangsa tentang wilayah mulai dikembangkan pada akhir abad XIX dan awal abad XX sebagai Geopolitik yang mulanya membahas geografi dari sisi politik.
- Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu negara
Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, mengenai diri bangsa Indonesia dan bentuk geografis nya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaan nya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai bineka tunggal ika untuk mencapai tujuan nasional.
Falsafah Pancasila
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebutadalah
- Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing,
- Mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada individu dan golongan, dan
- Mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu di perhitungkan, karena indonesia kaya akan keaneka ragaman Sumber Daya Alam dan suku bangsa.
Aspek Sosial Budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga tata cara kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antar golongan mengandung potensi konflik yang besar mengenai berbagai macam ragam budaya.
Hakikat
KeutuhanNasional~ carapandangygutuhmenyeluruhuntuk kepentingannasional
Asas
kepentingandan tujuanygsama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan.
Arah Pandang
Kedalam dan Keluar.
Arah pandang kedalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional.
Arah pandang keluar bertujuan menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, serta mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.
Fungsi Wawasan Nusantara
- Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan dan kewilayahan,
- Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik dan kesatuan pertahanan dan keamanan,
- Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara. Merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
- Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
Tujuan wawasan nusantara
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah”untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspekkehidupan baikalamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi lihur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Wawasan Nasional
Pemerintah dan rakyat memerlukan konsep berupa wawsan nasional sebagai visi nasional untuk menjamin kelangsungan hidup, kebutuhan wilayah, dan jati diri bangsa. Istilah wawasan itu sendiri berasal dari kata wawas yang arti nya melihat/memandang yang berarti cara pandang secara logika. Yang di pandang adalah sesuatu yang paling dekat dengan keberadaan diri, yaitu kondisi lingkungan, tempat kita hidup dan mengembangkan diri.
Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau yang mutlak adalah kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki kelebihan dari mahluk yang lain melalui akal pikiran dan budi nurani, sehingga manusia yang satu dengan yang lain tidak memiliki kemampuan yang sama.
Setiap bangsa yang telah menegara mempunyai wilayah sebagai tempat yang memungkinkan rakyat dapat bernaung dan negara dapat memberikan jaminan kesejahteraan dan keamanan kepada seluruh warga nya. Suatu negara dapat menyelenggarakan kehidupan nya tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, pengaruh yang timbul dari timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi, cita-cita, dan kondisi masyarakat sosial, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah, serta pengalaman sejarah.
Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah dan jati diri bangsa. Wawasan itu sendiri memliki arti melihat atau memandang wawasan itu harus mampu memberikan inspirasi pada bangsa dalam menghadapi hambatan dan tantangan yang timbul oleh lingkungan.
Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan:
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia dan rakyatnya
3. Lingkungan sekitarnya
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungan nya dalam eksistensi nya yang serba terhubung dengan bangsa dan negara lain, dan dalam perkembangan nya di lingkungan daerah, nasional,regional, dan global.
PAHAM-PAHAM KEKUASAAN
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran sejauh mana konsep operasional nya dapat diwujudkan dan dipertanggungjawabkan.
a. PahamMachiavelli (abadXVII)
b. PahamKaisarNapoleon Bonaparte (abadXVIII)
c. PahamJendralClausewitz(abadXVIII)
d.PahamFuerbackdan Hegel
e.PahamLenin (abadXIX)
f.PahamLucian W. Pyedan Sidney2.
Teori-Teori Geopolotik
Berasal dari kata geo yang berarti bumi, politik yang berarti kekuasaan. Secara harfiah berarti politik yang di pengaruhi oleh kondisi dan konstelasi geografi. Maksud nya adalah pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mencapai tujuan nasional, di pengaruhi oleh geografi.
Banyak nya ajaran-ajaran tentang geopolitik, yaitu;
a) Menurut Ajaran Frederich Ratzal (1844-1904)
· Pertumbuhan organisme melalui ruang lingkup,
· Makin luas ruangan maka makin memungkinkan kelompok polotik untuk berkembang,
· Hanya bangsa yang unggul yang mampu bertahan hidup,
· Makin tinggi budaya bangsa makin besar kebutuhan SDA, dan
· Hukum ekspansi: batas negara bersifsat sementara
b) Menurut Ajaran Rudolf Kjellen (1864 – 1922)
· Negara adalah satuan biologis, organisme hidupyang memiliki intelektual. Maka tujuannya diperlukan ruang lingkup yang luas
· Negara merupakan suatu sistem politik meliputi bidang-bidang, seperti geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik
· Negara harus mampu berswasembeda
c) Menurut Ajaran Karl Haushofer (1869 – 1946)
· Kekuasaan imperium daratan yang kompak mengalahkan imperium maritim
d) Menurut Ajaran Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)
· Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
e) Menurut Ajaran Nicholas J. spykmen (1893-1943)
· Teori daerah batas (kekuatan di darat, laut, dan udara)
· Penguasaan daerah jantung harus ada akses ke laut dan hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia
Penutup
Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan pada makalah ini, dapat kita simpulkan bahwa:
· Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia diri dan lingkungannya.
· Konsepsi dasar nasional adalah gambaran yang jelas atau konkrit pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
· Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungan nya.
· Banyak nya paham-paham kekuasaan tentang wawasan nusantara
Langganan:
Postingan (Atom)